Hacker-Hacker Dunia yang Paling di Takuti Dunia

Menurut Wikipedia, hacker atau peretas merupakan seseorang yang mempelajari, menganalisis.

Hacker Indonesia Serang Banyak Situs

Berlarut-larutnya perseteruan antara Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) vs Polri membuat banyak masyarakat Indonesia prihatin.

Situs Penyedia Jasa Hacker Profesional

Siapa yang butuh bantuan hacker alias ahli retas kompute Mungkin bila kita pikir sekilas tidak ada orang yang membutuhkannyar.

AS Sudah Mata-matai Aktivitas Online Korut Sejak 2010

Dalam kasus peretasan Sony Pictures, Amerika Serikat (AS) secara sepihak dengan sangat yakin menuduh Korea.

Hati-hati, Nonton Film Porno di Korea Utara Bisa Dihukum Mati

Di beberapa negara termasuk Indonesia, akses-akses yang menyediakan film porno ditutup.

Thursday, 21 May 2015

Cara mengecek Aktivator di windows 7

Hallo gan
kali ini ane mau membagi trik bagai mana cara melihat Akifator di windows 7 .

Ok langsung aja ke TKP

1. Pilik My Computer
2. Pilih Properties

lihat gambar di bawah ini untuk pembuktian  Aktivatornya .!!!!!


Ok Selesai deh ..cara melihat Aktivasi windows 7
mana tau ada yang mau di tanyak .. tinggalkan comentar di bawah .!!!!!!

SI KANCIL DAN SI RAJA KERA | DONGENG ANAK TERBARU



 DONGENG si KANCIL TERBARUchapter:01 - Si kancil..Pasti kalian sudah tak asing lagi dengan nama ini.
Namanya telah melegenda dari waktu ke waktu,di ceritakan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Si kancil yang terkenal cerdas,cerdik,lincah,licik,dan juga banyak akal.
Memang patut kalau dirinya menjadi sebuah legenda yang patut untuk selalu di ceritakan,dan kali ini..Si kancil akan berpetualang dalam sebuah kisah yang sama,tapi alur ceritanya mungkin berbeda..
Duduk dan nikmatilah kisah ini dengan seksama,ketika waktu di mana kisah the Legend of si Kancil di mulai...

Pada zaman dahulu di alas purwa terdapat sebuah desa kecil tempat para binatang yang bernama alas bongas.
Di desa itu di huni oleh beberapa keluarga binatang.
Dan salah satunya adalah keluarga pak Kanca.
Keluarga pak kanca adalah keluarga kancil,dia hidup bersama isterinya yang bernama Cileungsi.
Pada waktu itu Cileungsi atau sebut saja bu kanca,tengah hamil tua.
Dan pada hari yang di sudah tunggu-tunggu oleh keluarga kecil itu,ahirnya lahirlah seekor bayi laki-laki yang melengkapi kebahagiaan keluarga kecil itu.

"Kita kasih nama siapa bu?".Tanya pak kanca.
"Bagaimana kalau kita beri nama KANCIL saja pak?".Jawab bu kanca.
"Lho?Bukanya itu nama jenis bangsa kita bu?Apa tidak terlalu aneh?".Kata pak kanca heran.
"Hahaha..Kenapa harus heran pak? Nama adalah sebuah do'a..Dan ku harap dengan memberi anak kita nama Kancil,suatu saat nanti dia bisa menjadi orang besar yang membuat jenis kita selalu di ingat dari waktu ke waktu.
Lagi pula..Itu juga gabungan dari kedua nama kita..KANca dan CILeungsi,di gabung jadi KANCIL..".Kata bu kanca.
"Hehehe..Benar juga kata mu bu.Aku setuju dengan nama itu..Yah,moga-moga saja ketika dia besar nanti dia mewarisi kecerdasan ibunya.. :) ".Kata pak kanca.
"Dan juga kelincahan dan kegesitan bapaknya.. "^_^"...".Sambung bu kanca menimpali.

Dan sejak saat itu,di mulailah kehidupan si kancil yang di didik dengan kasih sayang oleh keluarganya.
Dia tumbuh menjadi kancil yang cerdas dan lincah,dan di desa kecil itu pun si kancil selalu terlihat menonjol di antara anak-anak binatang lain.
Bahkan di sekolah pun si kancil terkenal sebagai anak yang cerdas,bahkan dia selalu mendapat ranking satu.
Yah..Walau tak dapat di pungkiri dia juga sedikit nakal dan bandel karena terlalu ceroboh dan mudah penasaran.
Itu semua tak lepas dari kemampuanya membagi waktu antara bermain dan waktu belajar.

Pada suatu hari sepulang sekolah,si kancil mengajak teman-temanya untuk berjalan-jalan keluar desa.
Dia sangat penasaran dengal hal apa saja yang ada di luar desanya.
Si buny kelinci dan si ranggo tupai yang selalu menjadi teman setianya mengikutinya dari belakang.

"Cil..Apa kita tak terlalu jauh dari desa?Yuk kita pulang saja yuk..Aku takut..".Kata si buny.
"iya cil..Kata ibu ku,area di luar desa tidak aman.Daerah ini di kuasai oleh para bandit yang di juluki the gorilazer..".Kata tupai menimpali.
"Halah..Kalian gak usah takut,kan ada aku..Emangnya ada apa dengan para gorilazer itu?".Tanya kancil.
"Mereka itu adalah kelompok kera yang suka menjarah,kadang mereka juga masuk ke desa kita.
Pimpinan mereka sangat menyeramkan,bertubuh besar dan bermata satu.
Ceritanya dia pernah tertangkap oleh pemburu dan satu matanya terkena panah,tapi dia dapat lolos.
Itulah yang membuatnya sangat di takuti dan di segani,karena sangat jarang yang bisa lolos dari pemburu hidup-hidup..".Kata ranggo tupai menjelaskan.
"Ah..Masa? Kalo cuma lolos dari pemburu saja..Itu urusan kecil..".
"Jaga mulut mu bocah..Kau tak tahu di mana kau berada.Ini daerah kekuasaan ku".Tiba-tiba sebuah suara memotong perkataan kancil.
Dalam sekejap tempat itu telah di kepung para kera,dan seekor gorila melompat turun menghampiri kancil dan kawan-kawan.

"Sungguh anak kecil yang pemberani tapi ceroboh..Kau berani menghina ku di daerah kekuasaan ku..".Kata gorila itu.

"Lho..Memang kau ini siapa? Emang hutan ini milik bapak mu?".Jawab kancil santai,sementara kedua temanya menggigil ketakutan di belakangnya.

"Lancang sekali kau bocah..!! Lihat baik-baik diri ku..Dengan mata satu dan tubuh yang besar dan kuat.Nama ku melegenda..Akulah hewan terkuat di wilayah ini,akulah satu-satunya hewan yang mampu lepas dari para pemburu..Akulah pimpinan the gorilazer,akulah..The King KONG..!!".Jawab gorila itu dengan penuh gaya..

"huuaah..Sampai ngantuk aku dengernya..Udah ngocehnya? Terus kalau kamu pimpinan gorilaz alias gorila malaz,emangnya kenapa?
Terus kalo kamu punya nama the king kong raja kera emang kenapa?
Terus kalo kamu pernah bebas dari para pemburu aku harus apa?
Harus bilang "Wooww..!!" gitu?
Sudahlah paman,paman kong gak usah sok nakut-nakuti aku.
Lagian semua kisah tentang paman juga belum ada buktinya..Kalo cuma kabur dari pemburu saja aku juga bisa paman.
Jangankan cuma di tangkap,di bawa sampai rumah mereka saja aku juga masih bisa pulang..".Raja kong sangat terkejut mendengar jawaban kancil itu,bahkan semua kera dan kedua teman kancil ikut melongo di buatnya.

"Hmm..Besar juga mulut mu bocah..Kalau begitu,bagaimana kalau kita bertaruh untuk membuktikan ocehan mu..".Kata raja kong.
"Boleh..Emang taruhan paman apa kalau aku menang?
Dan pastinya sih aku bakal menang.. :p ".Jawab kancil enteng.
"hahaha..Aku suka gaya mu bocah..Sangat percaya diri dan bersemangat..Tapi juga sangat ceroboh..
Baiklah..Apapun yang kau minta katakan pada ku..".
"Oke..Aku gak minta yang aneh-aneh..Aku cuma minta kalau aku menang,paman dan para gerombolan paman tidak boleh jadi bandit lagi.Dan tentunya tidak boleh menjarah barang yang bukan haknya,mulailah hidup dengan baik..
Dan yang kedua..Jika aku berhasil lolos,paman dan para gerombolan paman..Harus menceritakan kisah tentang diri ku kesemua penjuru hutan purwa ini.Agar semu tahu tentang kisah ku..
Bagaimana paman kong? Setuju?".Tanya kancil.
"Hahaha..Dasar kau bocah yang aneh..Kau mempertaruhkan nyawa mu hanya untuk hal sebodoh itu? Kau tak berminat jadi raja menggantikan ku?".
"Tidak paman..Cuma itu aja..Lagian aku juga gak minat jadi raja..Kebanyakan mikir,takut botak.
Dan lagi takut gendut karena kebanyakan makan,contohnya seperti perut paman..Hehehe".Kata kancil.

"Huahahahaha..Gue suka gaya loe bocah..Baru kali ini aku bertemu bocah bernyali besar seperti mu..Baiklah,aku sanggupi permintaan mu..
Sekarang buktikan semua ocehan mu barusan..Atau kau akan menyesal karena telah berani mempermainkan aku..".Ancam Raja kong.

"Oke..Siapa takut..Sekarang antar aku di mana tempat perangkap para pemburu..".Kata kancil menyanggupi.

"Cil..Kamu yakin mau melakukan ini?
Itu sangat berbahaya lo cil,sama saja kamu mengantar nyawa.
Lebih baik kita lari saja dan pulang ke desa".Bisik buny dan ranggo pada kancil.

"kalian tenang saja kawan-kawan..Aku pasti baik-baik saja.
Aku punya seribu satu rencana,kalian tak usah hawatir.
Kalian tunggu saja aku di sini..".Kata kancil menenangkan kedua temanya.

Ahirnya dengan di pandu seekor kera anak buah raja kong,si kancil berjalan menuju tempat perangkap berada.
Perjalanan yang lumayan jauh,karena letak perangkap itu berada di pinggiran hutan.

"Nah..Kita sudah sampai,aku hanya bisa mengantar mu sampai sini saja.
Itu dia letak perangkapnya..Kamu lihat daun-daun kering itu?
Jika kamu menginjaknya..Maka sebuah akan menjerat kaki mu hingga kau akan terperangkap..
Aku akan mengawasi mu dari sini untuk memastikan kamu benar-benar terperangkap oleh tali itu,kemudian aku akan pergi menghadap raja kong untuk melapor".Kata kera pemandu itu menjelaskan.

"Ok..Cuma hal yang simpel..Baiklah,kamu tunggu di sini.
Aku akan menuju ke arah perangkap itu..Gitu aja kok repot".Kata si kancil sambil berlalu.

Kemudian si kancilpun menuju ke arah perangkap itu dan menginjaknya,hingga kakinya terjerat dan terikat terbalik di atas pohon.
Setelah memastikan si kancil benar-benar terjebak dan tak dapat lepas,kera pemandu pun kembali untuk melapor ke raja kong.

"hmm..Jadi bocah itu benar-benar melakukanya?".Tanya raja kong.

"Benar bos..".Jawab kera pemandu.

"Benar-benar bocah yang bernyali besar,aku salut dan akan berkabung untuk kematianya sebagai ungkapan rasa penghormatan ku..".Kata raja kong.

Sementara buny dan ranggo hanya bisa menangisi nasib yang menimpa kancil.
Mereka tak mengira si kancil akan mati dengan cara yang mengenaskan.

Sementara itu di tempat lain..Si kancil masih tergelantung di atas perangkap.
Sudah berkali-kali dia berusaha melepaskan diri,tapi tetap tak berhasil melepaskan kakinya dari jerat tali itu.

"Ternyata tali ini benar-benar erat..Aku tak mampu lepas sendiri.Wah..Bisa-bisa aku benar-benar tertangkap pemburu nih..Aku harus cepat-cepat cari akal..".Gumam kancil.

Ketika sikancil sedang berfikir keras,tiba-tiba tiga ekor merpati hinggap di pohon itu.

"Kamu sedang apa cil?Kenapa kamu bisa ada di tempat ini?Ini kan sudah terlalu jauh dari desa..".Tanya ketiga merpati itu serentak.

Kancil seperti mengenali suara itu,itu seperti suara teman sekelasnya.
Lalu dia pun melihat ke atas pohon..

"Dara,Deri,Dora?! Kenapa kalian bisa ada di sini?".Kata kancil senang sekaligus terkejut.

"Kami baru saja pulang dari rumah paman Kurkur,lalu kami melihat mu tergelantung dan kami lalu ke sini.
Memangnya ceritanya gimana kok sampai kamu bisa terjebak di perangkap ini?".Tanya si dara.

Lalu kancil pun menceritakan semua hal yang dia alami bersama buny dan ranggo kepada ketiga sekawan itu.

"Nah..Kalian sudah tahu ceritanya.Sekarang aku membutuhkan bantuan kalian sebelum para pemburu datang..".Pinta kancil.

"Apa yang bisa kami lakukan untuk mu cil?".Tanya Dora.

"Kalian buanglah kotoran di tubuhku sebanyak-banyaknya,kalau bisa lumuri seluruh tubuh ku dengan kotoran kalian.
Kalian tak usah tanya alasanya apa,yang penting lakukan saja.
Dan setelah itu,cepat-cepat kalian pergi sebelum para pemburu datang..".Perintah kancil.

Tiga sekawan burung dara itupun segera melakukan perintah si kancil,setelah semua selesa dan di rasa cukup..Mereka kemudian terbang meninggalkan si kancil..

Lalu..Apa sebenarnya rencana si kancil?
Eits..Baca dulu dengan sabar.. "^_^"

Tak lama setelah tiga dara sekawan pergi,para pemburu datang.
Mereka melihat tubuh si kancil yang tergantung terkena perangkap mereka.

"Hei lihat apa yang kita tangkap..Seekor kancil..".Kata pemburu A.

"hmm..Tapi sepertinya kancil itu sudah membusuk,mungkin sudah beberapa hari dia terjebak dan mati kelaparan.
Kita kan sudah hampir satu minggu tidak melihat perangkap gara-gara kita pergi ke kota menjual hasil panen.
Lihat saja..Tubuhnya sudah berbau busuk dan di kerubungi banyak lalat..".Kata pemburu B.

"Wah..Sepertinya benar kak..Lalu mau kita apakan bangkai ini?".Tanya pemburu A.

"Ya kita turunkan lalu kita buang ke hutan biar di makan harimau,memangnya bangkai busuk mau kita apakan lagi?Setelah itu kita pasang lagi perangkapnya..".Jawab pemburu B.

"Baik kak..".Kata pemburu A kemudian melepaskan tali perangkap yang menjerat si kancil.
Kemudian tubuh si kancil mereka gotong dan di buang ke hutan kemudian mereka tinggalkan.
Setelah memastikan para pemburu sudah pergi,si kancil yang dari tadi pura-pura mati segera bangun.
Dia merasa lega karena rencananya benar-benar berhasil.
Si kancilpun kemudian membersihkan diri di sungai dan pulang menemui raja kong untuk menagih taruhan mereka.

Kontan saja para kera dan kedua temanya di buat terkejut dengan kembalinya si kancil,lebih-lebih raja kong.
Dia hampir tak percaya dengan apa yang di lihatnya,bahkan sikancil bisa pulang tanpa ada luka sedikit pun..

"Hai paman kong..Sekarang tepati janji mu..Lihat,aku menang taruhan seperti yang ku katakan..Hehehe ".Kata kancil.

"Ba..Ba..Bagaimana kau bisa lolos? Sungguh di luar duga'an..Tak masuk akal..".Tanya raja kong tergagap tak percaya.

"hehehe..Sudah..Tak perlu aku jelaskan.Sekarang yang penting aku sudah membuktikan omongan ku dan sekarang paman harus menepati janji paman..Simpel,gitu aja kok repot.. ^_^ ".Jawab kancil.

"Hahahaha..Kau memang punya banyak kejutan bocah..Sebagai raja,aku akan menepati janji ku.
Aku dan semua rakyat ku tidak akan menjarah lagi..Dan aku akan menyebarkan semua kisah mu keseluruh pelosok hutan,agar mereka mengal mu dan mengetahui akan kehebatan mu.
Tapi bocah..Aku belum tahu siapa nama mu..Dan harus ku panggil apa diri mu dalam cerita ku?".Tanya raja kong.

"Sebut saja nama ku..KANCIL.. :) ".

Lalu setelah kejadian itu,kancilpun mengajak kedua temanya kembali ke desa.
Sungguh petualangan yang melelahkan..Rasanya rumah adalah tempat yang nyaman untuk istirahat sejenak.
Sebagai persiapan menghadapi petualangan baru di hari esok..
Dalam petualangan yang lain..Dalam kisah yang lain pula.. "^_^


Cara buat Page Bolders di Office 2010

Sampai jumpa lagi sahabat dunia maya kalai ini ane mau membagi tips sederha bagai mana cara buat Page Borders di Office 2010

Ok langsung aja kita bahas ke pembahasannya

1.  Buka Offince nya .


Next 1
2. Buka Page Layout
3. Pilih Page Bolders

Perhatikan  gambar di bawah ini..!!!!!

Next 2
4. klik OK                                                  

Horeee selesai deh ,....dimana kurang jelas
dinggalkan komenter di bawah .!!!!! 

Wednesday, 20 May 2015

Contoh surat Permohonan

PERIHAL       :  PERMOHONAN SITA EKSEKUSI DAN PENGOSONGAN
TANGGAL    :  20 Oktober 2014
DASAR          :  1. PUTUSAN NOMOR  259/PDT.G/2012.PN.MDN
                           2. PUTUSAN NOMOR : 270//PDT/2013/PT.MDN

Kepada  Yth,
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan
Di-
            Medan

Dengan Hormat


            Yang bertanda tangan dibawah ini dari Ahli Waris Alm  Eddy Risman Agus pekerjaan Wiraswasta, beralamat di jalan Laksana No. 37/43 kelurahan Kota Matsusm  IV Medan Kecamatan Medan Area Kota Medan sebagai pemohon eksekusi III alamat Jl. Karya Jaya karya Darma Gg.Mesjid Al-Badar  No. 2 Kelurahan Pangkalan Masyhur Medan dan Darmiati, DKK Sebagai para termohon eksekusi. Yang dalam perkara No. 259/PDT.D/2012/PN.MDN dan Nomor : 207/PDT/2013/PT.MDN yang telah berkekuatan hukum tetap.

            Bahwa sesuai Relaas Panggilan Untuk Digetur (AAMANING) Kepada Pihak termohon Eksekusi No. 41/EKS/2014/259/PDT.G/2012/PN. Medan, pada hari kamis  tanggal 18 September 2014 ternyata setelah dilakukan Aamaning, sampai saat ini pihak termohon  eksekusi belum juga melaksanakan bunyi putusan dalam perkara ini secara sukarela oleh karena itu  maka saya bermohon agar sudi kiranyaa menerima dan meneruskan berkas ini untuk sita eksekusi dan sesuai dan sesuai dasar putusan di atas.

            Dengan Surat Permohonan Sita Eksekusi ini kami selalui Ahli waris Alm  . Eddy Risman Agus dan atas perhatian kami ucapkan terima kasih.




Hormat Kami,






                        ZULFIA         SEPFIANDY PRATAMA        APRILIANDY WIJAYA

Doa Sebelum Makan & Sesudah makan


DOA SEBELUM MAKAN DAN SESUDAH MAKAN

Doa Sebelum Makan

الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

"Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar"

Artinya :
Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka

Doa Sesudah Makan
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْنَ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja'alanaa minal muslimiin"

Artinya :
Segala puji bagi Allah yang memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami memeluk agama islam

Monday, 16 March 2015

Mandi Junub




 A.  Pengertian Mandi Junub
Mandi junub atau mandi wajib atau mandi besar adalah mandi yang diwajibkan bagi umat islam apabilah sedang dalam keadaan berhadas besar.Tujuannya adalah untuk menyucikan diri agar dapat melakukan ibadah wajib seperti shalat. Mandi junub wajib hukumnya laki-laki maupun perempuan muslim yang telah dewasa atau telah memasuki masa baligh dan mengalami salah satu hal berikut ini.
a.    Penyebab di wajibkannya Mandi Junub
Ada enam hal yang mewajibkan seseorang untuk melakukan mandi wajib. Tiga hal ada pada kaum pria dan wanita sedangkan tiga hal lainnya khusus pada kaum wanita.
3 (Tiga) hal yang ada pada kaum pria dan wanita adalah :
1. Pertemuan dua kemaluan antara laki-laki dan perempuan (jima’).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda,”Apabila seseorang duduk diantara anggota tubuh perempuan yang empat, maksudnya; diantara dua tangan dan dua kakinya kemudian menyetubuhinya maka wajib baginya mandi, baik mani itu keluar atau tidak.” (HR. Muslim dan Ahmad).
Diriwayatkan dari Aisyah ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda,”Apabila dua kemaluan telah bertemu maka wajib baginya mandi. Aku dan Rasulullah saw pernah melakukannya maka kami pun mandi.” (HR. Ibnu Majah)
Sebagaimana dijelaskan oleh ulama Syafi’iyah, mani bisa dibedakan dari madzi dan wadi dengan melihat ciri-ciri mani yaitu: [1] baunya khas seperti bau adonan roti ketika basah dan seperti bau telur ketika kering, [2] birnya memancar, [3] keluarnya terasa nikmat dan mengakibatkan futur (lemas). Jika salah satu syarat sudah terpenuhi, maka cairan tersebut disebut mani. Wanita sama halnya dengan laki-laki dalam hal ini. Namun untuk wanita tidak disyaratkan air mani tersebut memancar sebagaimana disebutkan oleh An Nawawi dalam Syarh Muslim dan diikuti oleh Ibnu Sholah.
Dalill bahwa keluarnya mani mewajibkan untuk mandi adalah firman Allah Ta’ala,
وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا
Dan jika kamu junub maka mandilah.” (QS. Al Maidah: 6)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّى تَغْتَسِلُوا
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi.” (QS. An Nisa’: 43)
Dalil lainnya dapat kita temukan dalam hadits Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا الْمَاءُ مِنَ الْمَاءِ
Sesungguhnya (mandi) dengan air disebabkan karena keluarnya air (mani).” (HR. Muslim no. 343)
Menurut jumhur (mayoritas) ulama, yang menyebabkan seseorang mandi wajib adalah karena keluarnya mani dengan memancar dan terasa nikmat ketika mani itu keluar. Jadi, jika mani tersebut keluar tanpa syahwat seperti ketika sakit atau kedinginan, maka tidak ada kewajiban untuk mandi. Berbeda halnya dengan ulama Syafi’iyah yang menganggap bahwa jika mani tersebut keluar memancar dengan terasa nikmat atau pun tidak, maka tetap menyebabkan mandi wajib. Namun pendapat yang lebih kuat adalah pendapat jumhur (mayoritas) ulama.
Lalu bagaimana dengan orang yang mimpi basah?
Asy Syaukani rahimahullah mengatakan, “Terdapat ijma’ (kesepakatan) ulama mengenai wajibnya mandi ketika ihtilam (mimpi), sedangkan yang menyelisihi hal ini hanyalah An Nakho’i. Akan tetapi yang menyebabkan mandi wajib di sini ialah  jika orang yang bermimpi mendapatkan sesuatu yang basah.”
Dalil mengenai hal ini adalah hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنِ الرَّجُلِ يَجِدُ الْبَلَلَ وَلاَ يَذْكُرُ احْتِلاَمًا قَالَ « يَغْتَسِلُ ». وَعَنِ الرَّجُلِ يَرَى أَنَّهُ قَدِ احْتَلَمَ وَلاَ يَجِدُ الْبَلَلَ قَالَ « لاَ غُسْلَ عَلَيْهِ ». فَقَالَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ الْمَرْأَةُ تَرَى ذَلِكَ أَعَلَيْهَا غُسْلٌ قَالَ « نَعَمْ إِنَّمَا النِّسَاءُ شَقَائِقُ الرِّجَالِ ».
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang mendapatkan dirinya basah sementara dia tidak ingat telah mimpi, beliau menjawab, “Dia wajib mandi”. Dan beliau juga ditanya tentang seorang laki-laki yang bermimpi tetapi tidak mendapatkan dirinya basah, beliau menjawab: “Dia tidak wajib mandi”.” (HR. Abu Daud no. 236, At Tirmidzi no. 113, Ahmad 6/256. Dalam hadits ini semua perowinya shahih kecuali Abdullah Al Umari yang mendapat kritikan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Juga terdapat dalil dalam hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
جَاءَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ امْرَأَةُ أَبِى طَلْحَةَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَحْيِى مِنَ الْحَقِّ ، هَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ مِنْ غُسْلٍ إِذَا هِىَ احْتَلَمَتْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « نَعَمْ إِذَا رَأَتِ الْمَاءَ »
Ummu Sulaim (istri dari Abu Tholhah) datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu terhadap kebenaran. Apakah bagi wanita wajib mandi jika ia bermimpi?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ya, jika dia melihat air.” (HR. Bukhari no. 282 dan Muslim no. 313)
Asy Syaukani rahimahullah mengatakan, “Hadits-hadits di atas adalah sanggahan bagi yang berpendapat bahwa mandi wajib itu baru ada jika seseorang yang mimpi tersebut merasakan mani tersebut keluar (dengan syahwat) dan yakin akan hal itu.”
Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah ketika menjelaskan hadits di atas berkata, “Pada saat itu diwajibkan mandi ketika melihat air (mani), dan tidak disyaratkan lebih dari itu.  Hal ini menunjukkan  bahwa mandi itu wajib jika seseorang bangun lalu mendapati air (mani), baik ia merasakannya ketika keluar atau ia tidak merasakannya sama sekali. Begitu pula ia tetap wajib mandi baik ia merasakan mimpi atau tidak karena orang yang tidur boleh jadi lupa (apa yang terjadi ketika ia tidur). Yang dimaksud dengan air di sini adalah mani.”
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا الأَرْبَعِ ثُمَّ جَهَدَهَا ، فَقَدْ وَجَبَ الْغَسْلُ
Jika seseorang duduk di antara empat anggota badan istrinya (maksudnya: menyetubuhi istrinya , pen), lalu bersungguh-sungguh kepadanya, maka wajib baginya mandi.” (HR. Bukhari no. 291 dan Muslim no. 348)


Di dalam riwayat Muslim terdapat tambahan,
وَإِنْ لَمْ يُنْزِلْ
“Walaupun tidak keluar mani.”
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
إِنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنِ الرَّجُلِ يُجَامِعُ أَهْلَهُ ثُمَّ يُكْسِلُ هَلْ عَلَيْهِمَا الْغُسْلُ وَعَائِشَةُ جَالِسَةٌ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنِّى لأَفْعَلُ ذَلِكَ أَنَا وَهَذِهِ ثُمَّ نَغْتَسِلُ ».
Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang menyetubuhi istrinya namun tidak sampai keluar air mani. Apakah keduanya wajib mandi? Sedangkan Aisyah ketika itu sedang duduk di samping, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku sendiri pernah bersetubuh dengan wanita ini (yang dimaksud adalah Aisyah, pen) namun tidak keluar mani, kemudian kami pun mandi.” (HR. Muslim no. 350)
Imam Asy Syafi’i rahimahullah menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “junub” dalam bahasa Arab dimutlakkan secara hakikat pada jima’ (hubungan badan) walaupun tidak keluar mani. Jika kita katakan bahwa si suami junub karena berhubungan badan dengan istrinya, maka walaupun itu tidak keluar mani dianggap sebagai junub. Demikian nukilan dari Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Fathul Bari.
Ketika menjelaskan hadits Abu Hurairah di atas, An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Makna hadits tersebut adalah wajibnya mandi tidak hanya dibatasi dengan keluarnya mani. Akan tetapi, -maaf- jika ujung kemaluan si pria telah berada dalam kemaluan wanita, maka ketika itu keduanya sudah diwajibkan untuk mandi. Untuk saat ini, hal ini tidak terdapat perselisihan pendapat. Yang terjadi perselisihan pendapat ialah pada beberapa sahabat dan orang-orang setelahnya. Kemudian setelah itu terjadi ijma’ (kesepakatan) ulama (bahwa meskipun tidak keluar mani ketika hubungan badan tetap wajib mandi) sebagaimana yang pernah kami sebutkan.”
2. Keluarnya mani.
Diriwayatkan dari Abu Sa’id berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Mandi diwajibkan dikarenakan keluar air mani.” (HR. Muslim)
Diriwayatkan dari Ummu Salamah bahwa Ummu Sulaim berkata,’Wahai Rasulullah sesungguhnya Allah tidak malu tentang masalah kebenaran, apakah wanita wajib mandi apabila dia bermimpi? Nabi saw menjawab,’Ya, jika dia melihat air.” (HR. Bukhori Muslim dan lainnya)
Dalam hal keluarnya air mani, Sayyid Sabiq mengatakan :
a. Jika mani keluar tanpa syahwat, tetapi karena sakit atau cuaca dingin, maka ia tidak wajib mandi.
b. Jika seseorang bermimpi namun tidak mendapatkan air mani maka tidak wajib baginya mandi, demikian dikatakan Ibnul Mundzir.
c. Jika seseorang dalam keadaan sadar (tidak tidur) dan mendapatkan mani namun ia tidak ingat akan mimpinya, jika dia menyakini bahwa itu adalah mani maka wajib baginya mandi dikarenakan secara zhohir bahwa air mani itu telah keluar walaupun ia lupa mimpinya. Akan tetapi jika ia ragu-ragu dan tidak mengetahui apakah air itu mani atau bukan, maka ia juga wajib mandi demi kehati-hatian.
d. Jika seseorang merasakan akan keluar mani saat memuncaknya syahwat namun dia tahan kemaluannya sehingga air mani itu tidak keluar maka tidak wajib baginya mandi.
e. Jika seseorang melihat mani pada kainnya namun tidak mengetahui waktu keluarnya dan kebetulan sudah melaksanakan shalat maka ia wajib mengulang shalatnya dari waktu tidurnya terakhir.. (Fiqhus Sunnah juz I hal 64 – 66).
3. Kematian.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda dalam keadaan berihram terhadap seorang yang meninggal terpelanting oleh ontanya,”Mandikan dia dengan air dan daun bidara.” (HR.Bukhori Muslim)
Dalill mengenai wajibnya memandikan si mayit di antaranya adalah perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ummu ‘Athiyah dan kepada para wanita yang melayat untuk memandikan anaknya,
اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مَنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ
Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian).” (HR. Bukhari no. 1253 dan Muslim no. 939).
Sedangkan 3 (tiga) lainnya yang khusus pada kaum wanita adalah :
1. Haid.
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُواْ النِّسَاء فِي الْمَحِيضِ وَلاَ تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىَ يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللّهُ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya : “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. apabila mereka telah suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al Baqoroh : 222)
Sabda Rasulullah saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy ra adalah,”Tinggalkan shalat selama hari-hari engkau mendapatkan haid, lalu mandilah dan shalatlah.” (Muttafaq Alaih)
2. Nifas.
Nifas adalah seperti haidh dan mewajibkannya mandi, demikian menurut jumhur ulama.
Dalil mengenai hal ini adalah hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada Fathimah binti Abi Hubaisy,
فَإِذَا أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَعِى الصَّلاَةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِى عَنْكِ الدَّمَ وَصَلِّى
Apabila kamu datang haidh hendaklah kamu meninggalkan shalat. Apabila darah haidh berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan shalat.” (HR. Bukhari no. 320 dan Muslim no. 333).
Untuk nifas dihukumi sama dengan haidh berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama. Asy Syaukani rahimahullah mengatakan, “Mengenai wajibnya mandi karena berhentinya darah haidh tidak ada perselisihan di antara para ulama. Yang menunjukkan hal ini adalah dalil Al Qur’an dan hadits mutawatir (melalui jalur yang amat banyak). Begitu pula terdapat ijma’ (kesepakatan) ulama mengenai wajibnya mandi ketika berhenti dari darah nifas.”

3. Melahirkan.
Jika seorang melahirkan dan tidak mengeluarkan darah maka terjadi perbedaan pendapat apakah wajib baginya mandi atau tidak. Namun Syeikh Taqiyuddin asy Syafi’i, pemilik buku “Kifayatul Akhyar” mewajibkannya mandi.
“Ibnu Qudamah mengatakan bahwa Apabila dua hal yang mewajibkan mandi bersatu seperti haid dengan junub atau pertemuan dua kemaluan dengan keluarnya mani lalu ia berniat keduanya dengan satu kali mandi saja maka itu dibolehkan, demikian pendapat kebanyakan ulama, diantaranya Atho, Abuz Zanad, Robi’ah, Malik, Syafi’i, Ishaq dan para pemikir.”











B.  Rukun (yang wajib dikerjakan)
Untuk melakukan mandi janabah, maka ada 3 hal yang harus dikerjakan karena merupakan rukun/pokok:
1. Niat. Sabda Nabi SAW: Semua perbuatan itu tergantung dari niatnya.
2. Menghilangkan Najis Kalau Ada di Badan.
Menghilangkan najis dari badan sesunguhnya merupakan syarat sahnya mandi janabah. Dengan demikian, bila seorang akan mandi janabah, disyaratkan sebelumnya untuk memastikan tidak ada lagi najis yang masih menempel di badannya.
Caranya bisa dengan mencucinya atau dengan mandi biasa dengan sabun atau pembersih lainnya. Adapun bila najisnya tergolong najis berat, maka wajib mensucikannya dulu dengan air tujuh kali dan salah satunya dengan tanah.
3. Meratakan Air Hingga ke Seluruh Badan.
Seluruh badan harus rata mendapatkan air, baik kulit maupun rambut dan bulu. Baik akarnya atau pun yang terjuntai. Semua penghalang wajib dilepas dan dihapus, seperti cat, lem, pewarna kuku atau pewarna rambut bila bersifat menghalangi masuknya air.
Sedangkan pacar kuku dan tato, tidak bersifat menghalangi sampainya air ke kulit, sehingga tetap sah mandinya, lepas dari masalah haramnya membuat tato.


C.  Sunnah-sunnah dan Larangan dalam Mandi Junub:
Sunnah :
*Membaca basmalah.
*Membasuh kedua tangan sebelum memasukkan ke dalam air.
*Berwudhu` sebelum mandi Aisyah RA berkata,`Ketika mandi janabah, Nabi SAW wudhu` seperti wudhu` orang shalat. .
*Menggosokkan tangan ke seluruh anggota tubuh. Hal ini untuk membersihkan seluruh anggota badan.
*Mendahulukan anggota kanan dari anggota kiri seperti dalam berwudhu’.
Larangan :
Bagi mereka yang sedang ber-junub, yaitu mereka yang masih berhadats besar, tidak boleh melakukan hal-hal sbb.:
  1. Melaksanakan salat.
  2. Melakukan thawaf di Baitullah.
  3. Memegang Kitab Suci Al-Qur'an.
  4. Membawa atau mengangkat Kitab Suci Al-Qur'an.
  5. Membaca Kitab Suci Al-Qur'an.
  6. Berdiam diri di masjid.
Bagi mereka yang sedang haid, dilarang melakukan hal-hal seperti tersebut di atas dan ditambah larangan sebagai berikut :
  1. Bersenang-senang dengan apa yang antara pusat dan lutut.
  2. Berpuasa baik sunnat maupun fardlu.
  3. Dijatuhi talaq (cerai).

D.  Niat Mandi Junub Dan Tata Caranya

Adapun Tata Cara Mandi Wajib antara lain :
1. Niat
Sebelum memulai tentu setiap pekerjaan di awali dengan niat, adapun lafadz Niat tersebut ada beberapa jenis antara lain :
a. Mandi Dikarenakan Keluar Mani Dengan Sengaja, Mimpi basah, dan senggama maka niat mandi besarnya adalah
“ BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA “
Artiya Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala
b. Jika mandi besarnya disebabkan karena haid maka niat mandi besarnya adalah
“ BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA’ALA “
Artinya Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta’ala
c. Jika mandi besarnya disebabab karena nifas, maka niyat mandi besarnya adalah
“ BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDHAN LILLAHI TA’ALA ”
Artinya Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala
2. Mencuci Kedua Telapak Tangan
Setidaknya aktifitas mencuci telapak tangan ini dilakukan setidaknya 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali sebelum membasuh seluruh tubuh kita dengan air, hal ini dikuatkan dengan riwayat Aisyah Radiallahu’anha yaitu :
“Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Hisyam bin ‘Urwah dari Bapaknya dari ‘Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena janabat, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, kemudian memasukkan jari-jarinya ke dalam air lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR Bukhari no. 240, Muslim no. 474)
3. Mencuci Kemaluan dengan Tangan Kiri dan kemudian menggosokkannya ke tanah
Setelah mencuci telapak tangan hendak lah terlebih dahulu memcuci kemaluan dengan tangan kiri, hal ini diriwayatkan oleh Maimunah Radiallahu ‘anha yaitu :
“Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujras-Sa’di telah menceritakan kepadaku Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami al-A’masy dari Salim bin Abi al-Ja’di dari Kuraib dari Ibnu Abbas dia berkata, “Bibiku, Maimunah telah menceritakan kepadaku, dia berkata, ‘Aku pernah membawa air mandi kepada Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam karena junub, Lalu beliau membasuh dua tapak tangan sebanyak dua atau tiga kali. Kemudian beliau memasukkan tangan ke dalam wadah berisi air, lalu menyiramkan air tersebut ke atas kemaluan serta membasuhnya dengan tangan kiri. Setelah itu, beliau menggosokkan tangan kiri ke tanah dengan pijatan yang kuat, lalu berwudhu sebagaimana yang biasa dilakukan untuk mendirikan shalat. Kemudian beliau menuangkan air yang diciduk dengan dua telapak tangan ke kepala sebanyak tiga kali sepenuh telapak tangan. Lalu beliau membasuh seluruh tubuh, lalu beralih dari tempat tersebut dan membasuh kedua kaki, kemudian aku mengambilkan handuk untuk beliau, tetapi beliau menolaknya.” Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ash-Shabbah, Abu Bakar bin Abi Syaibah, Abu Kuraib, al-Asyajj, dan Ishaq semuanya dari Waki’ –lewat jalur periwayatan lain–, dan telah menceritakan kepada kami tentangnya Yahya bin Yahya dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah keduanya dari al-A’masy dengan sanad ini, dan tidaklah dalam hadits keduanya lafazh, “Menyiramkan air tiga kali sepenuh telapak tangan pada kepala.” Dan dalam hadits Waki’ terdapat gambaran wudhu seluruhnya. Dia menyebutkan berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung. Dan dalam hadits Abu Mu’awiyah tidak menyebutkan handuk.” (HR. Muslim no. 476)
4. Berwudhu
Wudhu adalah salah satu aktifitas yang menurut sebagian besar para ulama hukumnya sunnah, namun ada beberapa perbedaan pendapat dari para ulama tentang tata cara berwudhu dalam prosesi mandi junub, ada yang berpendapat bahwa saat mandi wajib mencuci kedua telapak kaki adalah untuk mengakhiri mandi junub. Namun di telaah secara teliti berwudhu sempurna adalah wudhu yang dilakukan ketika hendak shalat, namun dalam mandi junub terkadang mencuci kaki dalam wudhu dilakukan saat akan mengakhiri mandi junub.
5. Menyela-nyela pangkal rambut dan membasuhnya
Rasulullah melaksanakan mandi junub/mandi besar melakukan hal ini, Beliau memasukkan jari-jari kedalam air dan menggosokkannya kepada kulit kepala. ini dimaksudkan bahwa Beliau mempergunakan air untuk membasahi kulit kepala agar semua bagian tubuh terkena air mandi wajib. setelah itu Rasulullah menuangkan air ke kepala beliau setidaknya tiga kali. hal ini diriwayatkan oleh Aisyah Radiallahu ‘anha yaitu
“Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Hisyam bin ‘Urwah dari Bapaknya dari ‘Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena janabat, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu sebagaimana wudlu untuk shalat, kemudian memasukkan jari-jarinya ke dalam air lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari No. 240)
6. Mandi dan mencuci Kaki
Pada bagian akhir ini setelah menyela rambut dan membasuhnya kita kemudian mandi seperti mandi pada umumnya namun perlu di ingatkan bahwa mandi junub diwajibkan agar air mengenai seluruh permukaan tubuh, setelah itu kemudian mencuci kaki
“Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, “Dahulu apabila Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam mandi hadas karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut sehingga rata. Hingga ketika selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id dan Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir –lewat jalur periwayatan lain–, dan telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir –lewat jalur periwayatan lain–, dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair semuanya dari Hisyam dalam sanad ini, dan dalam lafazh mereka tidak ada ungkapan, ‘Membasuh kedua kakinya’, dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki’ telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian menyebutkan sebagaimana hadits Abu Mu’awiyah, namun tidak menyebut, ‘membasuh kedua kakinya.” (HR. Muslim no. 474).