Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ikut berkomentar soal kisruh KPK vs Polri yang belakangan menjadi sorotan publik. Anas dikenal kerap berseberangan dengan KPK setelah kasus gratifikasinya diungkap dan kini dia harus mendekam ditahanan.
Anas mendapatkan cerita penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) dari pengacaranya yang menjenguk ke tahanan. Dia bahkan awalnya mengaku tidak percaya dengan cerita pengacaranya menyebut bahwa Bambang Widjojanto ditangkap Polisi.
"Spontan saya jawab tidak percaya. 'Masa, malaikat bisa ditangkap polisi?' Lawyer saya berusaha menyakinkan. #petikhikmahnya *abah," tulis Anas melalui akun Twitternya, @anasurbaningrum dikutip merdeka.com, Jumat (6/2).
Anas memang sekarang berada ditahanan dan tidak diperkenankan mengakses internet. Namun Twitter ini memang tulisan tangan Anas Urbaningrum yang dititipkan oleh pengacaranya saat menjenguk, kemudian dijalankan oleh admin di Twitternya @anasurbaningrum.
Anas juga mengaku tak bisa komentar apa-apa ketika pengacaranya itu mengisahkan tentang lobi politik yang dilakukan Ketua KPK Abraham Samad dengan elite PDIP seperti cerita Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Anas hanya menanggapi dengan senyum cerita itu.
"Saya tidak akan komen 'Masa ada malaikat lobby politik ke partai?' #petikhikmahnya *abah. Saya juga tidak ada komen 'Masa ada malaikat yang bisa difoto sama cewek?" #petikhikmahnya *abah" tulis Anas lagi.
Dengan nada menyindir, Anas memberikan empatinya kepada keluarga Bambang Widjojanto yang dikabarkan tegar menghadapi cobaan ini. Dia juga bersimpati kepada Abraham Samad yang kabarnya Sprindik sudah keluar di Bareskrim Polri.
"Saya bersimpati kepada istri dan anak-anak AS yg mungkin skrg sdg terbebani oleh pemberitaan. #petikhikmahnya *abah," terang Anas.
Anas Urbaningrum tak lupa memberikan simpatinya kepada Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain yang juga dipolisikan. "Saya mendoakan semoga kuat, tabah dan sabar menghadapi situasi yg mungkin saja akan sulit. #petikhikmahnya *abah," pungkasnya.
0 komentar:
Post a Comment