Friday, 6 February 2015
Andi Widjajanto bicara soal reshuffle dan serangan PDIP
17:06
No comments
Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto merasa santai jika PDI Perjuangan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) me-reshuffle dirinya dan Menteri BUMN Rini Soemarno. PDIP belakangan memang gerah melihat sepak terjang Andi dan Rini yang dianggap sudah menghalangi akses komunikasinya dengan Jokowi.
Menurutnya kewenangan mereshuffle jelas bukan hak partai PDIP yang notabene melambungkan nama Jokowi.
"Kami menteri, seskab, nunggu presiden. Prerogatif mengangkat dan memberhentikan menteri ada di presiden, bukan di partai," kata Andi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (6/2).
Andi juga menjelaskan bahwa hingga saat ini Jokowi sama sekali belum punya ancang-ancang untuk mereshuffle bawahannya. Apalagi Jokowi juga memberi target kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk bisa mewujudkan swasembada pangan dalam beberapa tahun ke depan.
"Saya ditanya soal target reshuffle, saya mengatakan presiden tidak memiliki target untuk reshuffle. Satu-satunya pesan eksplisit presiden soal target itu diberikan untuk Mentan, karena ada target swasembada pangan 3 tahun," ujarnya.
Sementara itu ketika ditanya soal hubungannya dengan PDIP, Andi mengaku sampai saat ini masih berkomunikasi dengan baik. Padahal kemarin salah satu politikus PDIP, Effendi Simbolon sempat mencibir Andi dan juga Rini. Effendi menuding Andi dan Rini dicopot karena selama ini hanya memanfaatkan kepercayaan dari sang Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Tanyakan saja ke PDIP. Kemarin saya ketemu beberapa teman Komisi II PDIP hangat-hangat saja. Tidak ada masalah," kata dia.
Andi pun mengaku mau membenahi hubungannya dengan PDIP lebih baik lagi. Sebab kemarin PDIP juga sempat meminta pihak Istana untuk memperbaiki komunikasi dengan partai moncong putih itu.
"Pasti kami lakukan. Apalagi untuk orang-orang seperti saya yang non partai, jadi tentunya memiliki kelemahan-kelemahan tertentu untuk berkomunikasi dengan partai," imbuh Andi.
[gib]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment