Monday, 9 February 2015
IHSG Diproyeksi Melemah Usai Pecah Rekor
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak mendatar dengan kecenderungan melemah pada Selasa pekan ini.
Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, kenaikan tinggi pada penutupan perdagangan kemarin membuat pelaku pasar merealisasikan keuntungan (profit taking).
"Saya lihat terlalu tinggi. Ada peluang konsolidasi melemah dulu," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Dia mengatakan, sentimen dalam negeri masih positif. Laporan data ekonomi RI tercatat deflasi 0,24 persen dan neraca perdagangan surplus US$ 0,19 miliar mendominasi kinerja IHSG.
"Tidak ada faktor risiko dalam negeri. Laporan data ekonomi keluar. Memang agak mix tapi ekonomi kita positif," ujar Hans.
Hans menambahkan, saat ini pelaku pasar tengah menunggu sentimen baru terkait laporan keuangan emiten. Pada perdagangan saham kali in, IHSG diperkirakan bergerak pada level support 5.330-5.296. Sementara resistance pada level 5.375-5.380.
Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengimbau pelaku pasar untuk mencermati potensi pembalikan arah IHSG. Hal itu mengingat pada penguatan indeks saham kemarin diikuti dengan turunnya volume pembelian sehingga menyimpan potensi pembalikan arah jika belum ada sentimen kuat mempertahankan IHSG di zona hijau.
"IHSG akan berada di rentang support 5.315-5.324 dan resistance 5.361-5.381 pada Selasa pekan ini," kata Reza.
Hans merekomendasikan akumulasi PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Kemudian jual untuk saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Perdagangan saham Senin 9 Februari 2015 indeks saham kembali cetak rekor dengan ditutup pada level 5.348,47 naik tipis 5,9 poin (0,11 persen). (Amd/Ahm)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment