Sunday, 8 February 2015

Cerita Timor, pioner mobil nasional pertama yang tinggal cerita


Industri otomotif Indonesia memang tiap tahun terus mengalami kemajuan. Namun sayangnya perkembangan dunia otomotif terlebih dari segi pangsa pasarnya tidak disertai dengan kemajuan kemandirian bangsa Indonesia dalam mengembangkan mobil nasional.

Masyarakat Indonesia sudah terlanjur terlena dan dimanjakan komoditas otomotif dari luar negeri terutama roda empat. Bahkan beberapa rintisan mobil nasional atau mobnas harus layu sebelum berkembang, sebut saja Kancil, Tawon, Esemka, Timor, dan lain sebagainya.

Mobil nasional Timor boleh dibilang menjadi salah satu mobil nasional paling terkenal di Indonesia karena berhasil diproduksi secara masal meski proyek ini harus terhenti akibat serangan krisis moneter tahun 1998.

Mobnas keluaran PT Timor Putra Nasional milik putra almarhum presiden kedua, Soeharto, Hutomo Mandala Putra hadir di pasaran dengan seri Timor S515 yang berbasis pada model mobil bikinan Korea Selatan, Kia Sephia 1995. 

Timor (Teknologi Industri Mobil Rakyat) bermula saat dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 1996, yang menginstruksikan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman modal dan Menteri Keuangan agar secepatnya mewujudkan industri mobil nasional.

Lalu, kemudian dikeluarkanlah Inpres Nomor 2 Tahun 1996 yang isinya menunjuk PT Timor Putra Nasional (TPN) sebagai pihak yang menjadi pioner pengembangan mobil nasional. Karena jadi pioner mobil nasional, maka TPN mendapat berbagai kemudahan dari pemerintah seperti bebas bea masuk, serta pajak-pajak lainnya. Asalkan TPN menggunakan komponen lokal 20 persen pada tahun pertama, 40 persen di tahun kedua, serta 60 persen pada tahun berikutnya.

Sebelum Timor diberikan hak sebagai pionir mobil nasional, Indonesia sebelumnya telah memiliki mobil buatan asli Indonesia, dimana mesin, bodi dan perakitan oleh Indonesia, yakni Toyota Corolla. Pada tahun 1996, Indonesia dengan diketuai oleh Menristek kala itu, BJ Habibie juga telah membuat mobil dengan mesin berkapasitas 1200 cc. Namun proyek yang diberi nama Maleo itu tidak dilanjutkan karena pendanaannya tersedot oleh proyek mobil Timor.

0 komentar:

Post a Comment